Akibat Serangan Bom ISIS di RS Militer Afghanistan Seorang Komandan Senior Taliban Tewas

Kabul - Seorang komandan militer Taliban di Kabul di antara salah seorang pejuang yang tewas ketika anak buahnya menanggapi serangan ISIS di sebuah rumah sakit, menurut para pejabat pada Rabu.

Hamdullah Mokhlis, seorang anggota garis keras jaringan Haqqani dan seorang anggota pasukan khusus Korps Badri, adalah tokoh paling senior yang tewas sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus lalu.

"Ketika dia mendapat informasi bahwa Rumah Sakit Sardar Daud Khan Medical facility diserang, Maulvi Hamdullah (Mokhlis), komandan korps Kabul, segera bergegas ke TKP," jelas media resmi Taliban, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (3/11).

"Kami berusaha menghentikannya tapi dia tertawa. Lalu kami temukan dia syahid dalam pertempuran langsung di rumah sakit," lanjutnya.

Sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan Selasa di rumah sakit militer utama tersebut yang diklaim musuh Taliban, ISIS-Khorasan atau ISIS cabang Afghanistan.

Serangan diawali dengan seorang pengebom bunuh diri meledakkan bomnya di dekat gerbang sebelum sekelompok pria bersenjata masuk ke halaman rumah sakit.

Menanggapi serangan tersebut, Taliban mengerahkan pasukan khususnya ke atap gedung rumah sakit menggunakan helikopter yang direbut dari pemerintahan terdahulu.

Para saksi mata menggambarkan TKP yang penuh ketakutan kepada AFP, ketika para pasien dan dokter berusaha bersembunyi di ruangan di lantai paling atas gedung dan terjadi tembakan.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegramnya, ISIS-K mengatakan "lima pejuang ISIS melakukan serangan serentak yang terkoordinir" di TKP.

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid meremehkan jumlah korban tewas, dan mengatakan serangan itu berhasil diatasi dalam waktu 15 menit berkat intervensi yang cepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahli Kedokteran di Sumbar Menemukan 15 Suspek Varian Omicron

Menhan Amerika Serikat Akan Beri Hukuman dan Penalti Bagi Pasukan Garda Nasional yang Menolak di Vaksinasi

Badan Kesehatan Dunia WHO Mengatakan Covid-19 Varian Omicron Teleh Menyebar ke 57 Negara