Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Para Warga Batam Ramai-ramai Minta Sertifikat Lahan Kepada Presiden Jokowi Pada Saat Kunjungan

Batam -  Presiden Jokowi dijadwalkan melintas di simpang Barelang, akan menuju Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang untuk melakukan penanaman pohon mangrove, Selasa (28/9). Menjelang kedatangan Jokowi, terlihat puluhan warga Tembesi menunggu kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Mereka berharap Jokowi singgah sebentar mendengarkan aspirasi dari warga. "Kita hanya melihat bapak Presiden lewat dan berharap bapak presiden berhenti sebentar," ujar salah seorang warga, Dora. Rata-rata warga yang menunggu itu adalah para pedagang yang berjualan di pinggir jalan sebelum digusur oleh pemerintah. "Semoga dengan kedatangan Pak Jokowi, ekonomi semakin meningkat, lapangan pekerjaan meningkat," ujar warga lainnya, Roli. Sebelumnya warga sempat membuat poster meminta Jokowi untuk membagikan sertifikat tanah. "Sertifikat lahan Kampung Tua Tembesi sekarang juga horas" tulisan dari poster warga tersebut. Namun tulisan tersebut tak jadi dikeluarkan karena piha

Warga Digegerkan Oleh Penemuan Kerangka Manusia di Pantai Parangkusumo yang Mengenakan Celana Training

Bantul -  Warga digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di Pantai Parangkusumo Bantul, Selasa (21/9/2021). Kerangka manusia itu ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB oleh warga. Awalnya, hanya terlihat tengkorak saja di atas pasir. Warga yang melihat pun melaporkan hal ini pada tim SAR . Selanjutnya, Tim SAR melaporkan pada pihak kepolisian untuk ditangani lebih lanjut. "Kami curiga terus digali. Ternyata anggota badannya masih terkubur di kedalaman sekitar 0,5 meter," ujar Anggota Polsek Kretek, Iptu Sumanta. Saat ditemukan tengkorak itu masih berambut. Selain itu, kerangka itu masih mengenakan celana training berwarna biru tua dengan garis merah. Ditemukan juga baju warna hitam dan shoe. "Tidak ada identitas tapi baju, celana training, dan sendal korban masih utuh," tambah dia. Berdasarkan pemeriksaan sesmentara, erangka manusia tersebut kemungkinan sudah terkubur di pasir selama 5-6 bulan sebelum ditemukan. Sumanta sendiri tidak bisa menyimpulkan apakah korban s

Pakar Wabah Menduga Penurunan Covid-19 RI Karena Kekebalan Infeksi Alamiah Tercipta

Jakarta -  Kasus corona di Indonesia terus menurun dalam beberapa minggu terakhir. Di Jawa-Bali, kasus sudah turun 93 persen dari puncak gelombang kedua pada Juli 2021. "Positivity price kita sekitar 5%, tapi catatannya macam-macam," kata epidemiologi Unair Windhu Purnomo. Catatan yang dimaksud Windhu antara lain masih adanya potensi gelombang ketiga hingga tes belum merata. Lantas menurutnya, apa yang menyebabkan kasus corona di Indonesia konsisten turun? "Mungkin soal faktornya apa kalau dugaannya saya tapi harus dibuktikan dengan survei, dugaan saya adalah kekebalan populasi akibat infeksi alamiah itu terjadi. Jadi kekebalan yang alamiah bukan karena vaksinasi," ujar Windhu. Windhu menjelaskan hal itu didukung dengan fakta vaksinasi corona masih jauh dari target 70 persen populasi. Sejauh ini baru 19-20 persen yang menerima vaksinasi lengkap atau 42 juta orang. "Vaksinasi masih jauh. Tapi karena infeksi alamiah yang sudah kita alami kemarin, kemarin kita s

Karena Aturan Baru yang Diterapkan Taliban, Kampus-kampus di Afghanistan Terlihat Lenggang

Kabul -  Universitas-universitas di Kabul hampir kosong pada hari pertama tahun ajaran baru di Afghanistan, karena para dosen dan mahasiswa bergulat dengan aturan ketat baru Taliban di ruang-ruang kelas. Taliban mengatakan perempuan diizinkan kuliah di universitas swasta di bawah rezim baru mereka, tapi mereka harus menghadapi pembatasan-pembatasan ketat terkait pergerakan dan cara berpakaian. Mahasiswi hanya boleh masuk kelas jika memakai abaya atau gamis dan cadar atau niqab. Kelas juga harus dipisah dengan mahasiswa. "Mahasiswa kami tidak menerima ini dan kami harus menutup universitas," jelas Direktur Universitas Gharjistan di Kabul, Noor Ali Rahmani, di kampusnya yang lengang pada Senin (6/9). "Mahasiswi kami memakai jilbab, bukan niqab," imbuhnya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (7/9). Pada Minggu, otoritas pendidikan Taliban menerbitkan dokumen panjang berisi aturan di ruang kelas, salah satunya kelas harus dipisah antara laki-laki dan perempuan atau setid