Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Oraganisasi Uni Afrika Berencana Membeli 110 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Moderna

Jakarta -  Uni Afrika (UA) akan membeli sampai 110 dosis vaksin Covid-19 Moderna dalam sebuah rencana yang difasilitasi sebagian oleh Gedung Putih. Pengiriman dosis vaksin untuk Amerika Serikat (AS) akan ditunda demi kesepakatan ini, seperti diungkapkan beberapa pejabat kepada Reuters. Dosis vaksin untuk UA ini akan dikirim dalam waktu dekat, di mana 15 juta akan tiba sebelum akhir tahun, 35 juta akan dikirim pada paruh pertama 2022, dan sebanyak 60 juta dosis akan dikirim pada paruh kedua tahun depan. "Ini penting karena mempermudah kami meningkatkan jumlah ketersediaan vaksin secepatnya," jelas utusan virus corona UA, Strive Masiyiwa dalam sebuah surel, dilansir Al Jazeera , Selasa (26/10). "Kami mendesak negara yang memproduksi vaksin lainnya untuk mengikuti (pemerintah AS) dan memberikan kami akses yang sama untuk membeli ini dan vaksin lainnya." Masiyiwa menyampaikan, pembelian Moderna menunjukkan pertama kalinya 55 negara anggota UA mengamankan persediaan vaks

Akhirnya Para Tahanan Politik Telah Dibebaskan Oleh Junta Militer, Ada Sekitar 5.600 Tahanan

Yangon -  Penguasa junta Myanmar akhirnya membebaskan lebih dari 5.600 tahanan politik yang ditangkap saat berlangsung demonstration anti militer tahun ini. Pembebasan ribuan orang ini dilakukan ketika Myanmar mulai menyelenggarakan perayaan tiga hari Festival Cahaya. Keluarga para tahanan terlihat melambai dan menyambut keluarga mereka yang berada dalam bus saat dibebaskan dari Penjara Insein di Yangon. Beberapa pejabat elderly dari pemerintahan sipil yang digulingkan masih ditahan. Namun belum jelas apakah mereka atau pemimpin demo lainnya juga akan dibebaskan. Demikian dikutip dari The Washington Article , Rabu (20/10). Junta menggulingkan kekuasaan dari pemerintahan terpilih pada Februari lalu dan memberlakukan tindakan keras bagi para penentang kudeta. Lebih dari 1.000 orang terbunuh oleh pasukan keamanan sejak saat ini. Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sedikitnya 7.355 orang ditangkap, didakwa, dan dihukum setelah kudeta. Bulan lalu, pemerintah bayangan yang

Diindonesia Ternyata Memiliki Pulau yang Menjadi Favorit Artis Dunia yaitu Pulau Moyo di NTB

NTB -  Bicara soal keindahan Indonesia memang tidak ada habisnya. Seperti halnya deretan pulau di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berhasil menarik perhatian tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah Pulau Moyo yang disebut-sebut sebagai tempat liburan favorit para artis dunia. Ibarat surga tropis yang indah, pulau ini berhasil memikat hati para pesohor dunia. Lalu, seperti apa sih keindahan pulau ini? Simak, ulasannya di bawah ini yuk! Dilansir laman resmi Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Pulau Moyo merupakan destinasi wisata lengkap yang menawarkan banyak hal. Di pulau seluas 350 kilometer (km) persegi traveler akan dimanjakan dengan hutan tropis yang hijau, pantai dan laut yang indah, air terjun yang memukau, serta pemandangan bawah laut yang mempesona. Namun, salah satu yang paling diburu di Moyo adalah Air Terjun Mata Jitu yang memiliki kelebihan air terjun bertingkat. Selain itu, terdapat kolam-kolam indah yang tercipta secara al

Donald Trump Tergeser dari Daftar Forbes 400 Orang Terkaya di Amerika Serikat

Washington DC -  Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tidak lagi masuk dalam daftar Forbes 400 orang terkaya di Amerika. Ini pertama kalinya Trump terpental dari daftar Forbes 400 dalam kurun waktu lebih dari dua dekade. Trump, dengan kekayaan bersih USD 2,5 miliar, gagal masuk daftar tersebut karena berkurangnya nilai kekayannya sekitar USD 400 juta. Menurut Forbes, kekayaan bersihnya sama dengan tahun lalu, tetapi terjadi penurunan signifikan pada masa awal jabatan kepresidenannya. Pada 2016, kekayaan Trump senilai USD 3,7 miliar. Kemudian turun menjadi USD 3,1 miliar pada 2017 dan tetap dengan nilai tersebut pada 2018 dan 2019. Siapa yang disalahkan atas terpentalnya Trump dari daftar ini? Forbes mengatakan Trump harus berkaca. "Jika Trump mencari seseorang untuk disalahkan, dia bisa mulai dengan dirinya sendiri. Lima tahun lalu, dia punya kesempatan emas untuk mendiversifikasi kekayannya. Baru dari pemilihan 2016, pejabat etika government mendorong Trump melepaskan