Akhirnya Para Tahanan Politik Telah Dibebaskan Oleh Junta Militer, Ada Sekitar 5.600 Tahanan

Yangon - Penguasa junta Myanmar akhirnya membebaskan lebih dari 5.600 tahanan politik yang ditangkap saat berlangsung demonstration anti militer tahun ini.

Pembebasan ribuan orang ini dilakukan ketika Myanmar mulai menyelenggarakan perayaan tiga hari Festival Cahaya. Keluarga para tahanan terlihat melambai dan menyambut keluarga mereka yang berada dalam bus saat dibebaskan dari Penjara Insein di Yangon.

Beberapa pejabat elderly dari pemerintahan sipil yang digulingkan masih ditahan. Namun belum jelas apakah mereka atau pemimpin demo lainnya juga akan dibebaskan. Demikian dikutip dari The Washington Article, Rabu (20/10).

Junta menggulingkan kekuasaan dari pemerintahan terpilih pada Februari lalu dan memberlakukan tindakan keras bagi para penentang kudeta. Lebih dari 1.000 orang terbunuh oleh pasukan keamanan sejak saat ini. Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sedikitnya 7.355 orang ditangkap, didakwa, dan dihukum setelah kudeta.

Bulan lalu, pemerintah bayangan yang dibentuk penentang junta-- termasuk pemimpin yang disingkirkan Aung San Suu Kyi-- menyerukan revolusi bersenjata melawan para jenderal, memicu bentrokan baru antara tentara dan milisi pro demokrasi.

Karena militer Myanmar hampir kehilangan dukungan domestik dan internasional, masuk akal mereka membebaskan para tahanan secara besar-besaran, menurut Direktur Weiser Center for Arising Democracies Universitas Michigan, Dan Slater.

Sebelumnya militer juga telah memberikan amnesti massal kepada para tahanan.

Menurut Slater, kondisi di lapangan tidak akan mengalami perubahan berarti atau membaik kecuali junta membebaskan para pemimpin politik terpilih.

Joshua Kurlantzick, dari Dewan Asia Tenggara untuk Hubungan Luar Negeri, sepakat dengan Slater. Menurutnya, pembebasan para tahanan bukan langkah menuju perubahan, dan bisa jadi karena penjara Myanmar mengalami over kapasitas.

Dia menambahkan, sebelumnya juga telah dilakukan pembebasan massal, tapi sifat militer masih tetap sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahli Kedokteran di Sumbar Menemukan 15 Suspek Varian Omicron

Menhan Amerika Serikat Akan Beri Hukuman dan Penalti Bagi Pasukan Garda Nasional yang Menolak di Vaksinasi

Badan Kesehatan Dunia WHO Mengatakan Covid-19 Varian Omicron Teleh Menyebar ke 57 Negara