Seorang Pria Positif Covid-19 di Spanyol Memasak Masuk Kerja, 22 Orang jadi Tertular

Madrid Seorang pria di Spanyol didakwa melakukan tindak pidana setelah menularkan infection Corona (COVID-19) terhadap 22 orang lainnya. Pria ini mengalami gejala-gejala Corona namun bersikeras tetap masuk kerja, bahkan sengaja batuk-batuk tanpa masker di hadapan rekan-rekan kerjanya.

Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Senin (26/4/2021), pria berusia 40 tahun yang tidak disebut identitasnya ini, telah dijerat dakwaan secara sengaja memicu cedera pada orang lain terkait perilaku sembrono yang membuat 22 orang lainnya tertular Corona dari dirinya.

Kepolisian Spanyol mulai menyelidiki kasus ini setelah mendapati kemunculan wabah Corona di sebuah perusahaan di Pulau Mallorca, Spanyol.

Menurut kepolisian setempat, beberapa hari sebelum wabah muncul, pria itu menunjukkan gejala-gejala Corona tapi menolak saran rekan-rekan kerjanya untuk pulang dan melakukan isolasi mandiri.

Sepulang kerja, karena tidak menunjukkan peningkatan, pria itu melakukan tes PCR (polymerase chain reaction). Dia tidak menunggu hasil tesnya dalam karantina, malah mendatangi sebuah fitness center dan masuk kerja keesokan harinya.

Atasan pria ini memberitahunya untuk pulang setelah pemeriksaan menunjukkan suhu tubuhnya 40 derajat Celsius. Pria itu tetap menolak untuk pulang. Dia justru berjalan dan berkeliling di tempat kerjanya, sembari menurunkan masker yang dipakainya dan sengaja batuk-batuk di depan rekan-rekan kerjanya.

"Saya akan menulari kalian semua dengan infection Corona," ucap pria itu seperti dikutip kepolisian.

Saat hasil tes PCR keluar, pria itu dinyatakan positif Corona. Rekan-rekan kerjanya pun ikut menjalani tes Corona, dengan lima orang di antaranya juga positif.

Mereka diketahui juga menularkan Corona kepada keluarga masing-masing, termasuk tiga bayi.

Di fitness center yang sempat dikunjungi pria itu, tiga orang dinyatakan positif Corona dan mereka juga menularkannya kepada keluarga masing-masing.

Kepolisian menyatakan perilaku pria itu memicu 22 penularan, meskipun tidak ada satupun kasus yang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.

Pria itu sempat ditangkap polisi atas tuduhan penyerangan. Laporan media lokal Europa Press menyebut hakim setempat menjeratkan dakwaan secara sengaja memicu cedera pada orang lain terhadap pria itu, dan membebaskannya pada Sabtu (24/4) lalu, sembari persidangan kasusnya diproses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahli Kedokteran di Sumbar Menemukan 15 Suspek Varian Omicron

Menhan Amerika Serikat Akan Beri Hukuman dan Penalti Bagi Pasukan Garda Nasional yang Menolak di Vaksinasi

Badan Kesehatan Dunia WHO Mengatakan Covid-19 Varian Omicron Teleh Menyebar ke 57 Negara